a many little think called love

a many little think called love
give a love = get a love

Sabtu, 21 April 2012

✿ Surga Didalam Cermin ✿


Aku adalah jam tua, aku mengukir waktu didalam rumah ini. Mereka menjadi pasangan suami istri. datang dua ekor anjing diantara pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak ini. Kejadian ini sudah lama. Sampai saat ini, keluarga ini hidup rukun dan bahagia. Mereka sselalu mengantar majikanya pergi bekerja. Tapi tak pernah ada rasa sepi diantara mereka. Baik disaat hujan ataupun angin ribut. Kedua anjing ini selalu bersama.

Pemandangan yang begitu hangat. Tapi sekarang, baru saja aku mengukir waktu kepergian selamanya anjing tua bernama egg itu. Yang tersisa hanyalah anjing tua bernama tamago. Kulihat tamago menyentuh dan menjilati egg "ia sudah mati" lirihku "tamago dengar, egg sudah mati" lanjutku. Aku akan terus mengukir waktu selama sisa hidupku.

"aku berangkat kerja dulu, ya " ucap sang suami "kau pasti kesepian setelah kepergian egg. tolong jaga rumah, ya" ucap sang suami seraya memberikan teman baru yakni sebuah boneka beruang. setelah pintu tertutup tamago hanya menatap pintu itu tertutup. Suami istri yang selalu pulang malam itu, tak pernah tahu. Tak ada artinya ditemani oleh boneka.

Meskipun boneka itu selalu bersama tamago 25 jam sekalipun. rasa takut karena kehilngan, rasa kesepian ini, dan asa kesendirian. Kemudian harus melewati malam yang panjang dan gelap. Tubuhku terus berdetak "tik tok tik tok". Kulihat Tamago selalu menatap dimana biasanya egg bereda, kurasakan ia seperti melihat egg sedang menatapnya dan tersenyum, kemudian menghilang. Kesedihan yang begitu dalam. Tak dapat dibayangkan.

Suatu hari ketika tamago berjalan didalam rumah, mengitari kamar yang begitu luas. Dia terkejut setelah melihat bayanganya dicermin. "kau siapa? " tanya tamago seraya menyentuh kaca itu. "kau juga sendiri ?" tanyanya lagi. tamago menatap bayangan itu dan berfikir bahwa matanya begitu terlihat sedih. " ayo, bersemangatlah. kita tertawa, yuk " ajaknya kemudian tersenyum. "bagus seperti itu " ucapnya.

Kuperhatikan, tamago mulia berbicara dengan bayanganya di cermin. Semakin hari "selamat siang.." sapa tamago. kemudian ia tersenyum dan bermain didepan cermin. Dia menjadi takut, bila pintu kamar tertutup dan tak dapat melihat "anjing didalam cermin" itu. Dia berusaha keras membuka pintu itu bagai sedang mencari temanya.

Aku kasihan melihatnya. "lho ? lagi-lagi maknya nggak habis" ucap sang istri "pasti karna ia kepanasan musim panas ini" sahut sang suami "nanti juga di makan" timbalnya lagi. Kulihat tamago berada didepan cermin, "ada apa ? wajahmu pucat, kau sakit ? "tanya tamago  " katanya sudah terlambat" jawab tamago.

Suatu hari kulihat suami istri itu bersedih "kata dokter, tamago juga sudah tua. tubuhnya nggak akan tahan untuk melakukan operasi" ucap sang istri. Seraya mengelus tubuh tamago yang lemah dihadapanya sang suami berkata " andai aku menyadari penyakitnya lebih cepat". 

Dalam kondisi sakitpun, tamago terus menatap kamar cermin itu. dia mencemaskan "anjing dalam cermin" itu. karena tamago tahu, betapa sedihnya kehilangan teman sejati. Suatu malam yang sangat tenang, dia bagaikan mendengar sebuah suara. dengan perlahan dan lemah ia melangkah, memasuki kamar cermin itu.

tamago menatap temanya itu. "kau semakin kurus, maaf ya. aku terus tertidur dan gak bisa datang " ucap tamago seraya terduduk didepan cermin. "ta ma go " temago terkejut "baru sekali ini kau mengajakku berbicara" ucap tamago "tamago kau pasti sangat kesepian " ucap anjing itu "kau pasti merasa sangat takut, kau pasti merasa sakit. sudah tidak apa-apa aku datang menjemputmu " ucap anjing itu.

Tiba-tiba saja anjing itu berubah menjadi egg, sahabat tamago sejak kecil "tes.." air mata tamago menetes " egg ! Egg! .." teriaknya "kangenyaaa.....aku ingin sekali bertemu denganmu..! " ucap tamago, rasanya kulihat ia berlari dan memeluk egg." ayo sini tamago. ayo kita pergi bersama. Mulai sekarang kita akan selalu bersama " ajak egg berlari didalam cermin. dengan ceria tamago memasuki cermi, kurasa itu sangat mustahil. akan tetapi, itu terjadi.

betapa ajaibnya. benar-benar pemandangan yang sangat membahagiakan. Keesokan harinya, mereka memeluk tamago yang meninggal didepan cemin. suami istri itu bertanya 'kenapa ditempat ini ?" suatu saat seiring berjalanya waktu, kalianpun akan tahu.sampai hari itu tiba, aku akan terus mengukir waktu. sampai datangnya hari, dimana pemandangan yang mirip dengan surga itu datang kembali.


Jumat, 20 April 2012

"Dokter"

Aku adalah seekor kucing yang hanya melintas depan rumahnya, dan terkadang bersantai diatas gentengnya. Suatu hari saat hujan membasahi bumi, kulihat ia seorang lelaki miskin membawa seekor anjing yang kehujanan dan lapar. Tetangga lelaki itu tertawa melihatnya dan berkata " kau saja sudah sulit untuk makan " lalu " aku tahu bagaimana rasanya kelaparan " ucap lelaki itu,  dan anjing itu terlihat senang.


Ternyata Anjing itu memiliki kemampuan khusus, anjing tersebut memiliki penciuman yang peka. Dari nafas yang di keluarkan manusia anjing itu dapat mengetahui penyakit yang bersarang ditubuh manusia tersebut. Beberapa hari kemudian kulihat beberapa orang datang kerumah lelaki itu dan orang tersebut bertemu dengan anjing itu. "aku sudah periksa ke dokter, dan akhirnya aku operasi " ucap orang yang datang itu. "terima kasih telah menolong nyawaku " tambahnya " besok aku juga akan periksa ke rumah sakit ' ucap istri orang tersebut kepada anjing itu.


Gosip seputar anjing itu menyebar luas, terjadi antrian panjang dirumah laki-laki miskin itu. ku perhatikan dan berfikir, anjing itu... sejak kapan di panggil dengan sebutan "dokter".Dan laki-laki itupun entah sejak kapan bukan lagi "laki-laki miskin". selambar demi selembar uang telah terkumpul, dia memungut uang dari orang yang datang untuk dipriksa oleh "dokter", dan kehidupanya mulai mapan.

Kuperhatikan dia hidup bersenang-senang,sementara "dokter" terus melakukan pemeriksaan. "Tapi, apa maksudnya ini penipuan !" dengusku. Suatu pagi yang cerah " kembalikan uangku ! " seseorang berteriak "dokter mulai salah mendiagnosa ! setelah diperiksa aku baik-baik saja ! " "aku jadi keluar uang sia-sia ! " warga mulai komplain atas kesalahan "dokter" mendiagnosa, lelaki itu berkata "Salah kalian sendiri, mengapa percaya pada anjing ini " "dasar penipu ! " ucap salah satu warga."seenaknya sekali " fikirku.

hari demi hari kuperhatikan dan kulihat wajah anjing itu muram " belakangan ini kau kenapa pak dokter ? " tanyaku. lalu dokter itu menjawab " haahh..nguuk..nguuk..nguuk " dengan nafas yang terengah ia melanjutkan " aku salah menduga nafas manusia itu sebagai penyakit, aku mencium nafasku sendiri dalam keadaan sakit ".


Entah sejak kapan anjing itu sendiri yang terkena penyakit menakutkan, dan kemudian orang-orang mulai pergi. Semakin hari kondisi "dokter" semakin melemah dan lelaki itu tak perduli padanya yang tak menghasilkan apa-apa itu. Ternya memang benar manusia memang makhluk egois !. "kau bisa mati,Lho.." ucapku dan kemudian "dokter" menjawab "aku sudah bisa membuat orang lain senang. aku juga sudah membalas budiku pada orang yang memungutku. Aku sudah merasa puas " ucapnya terengah dan tersenyum. setelah itu "dokter" tak bisa bangun lagi.

Suatu hari laki-laki yang tak dikenal datang mengunjungi "dokter", laki-laki stengah baya datang dengan seorang gadis kecil. "syukurlah kami datang, lama tak jumpa. Masih ingat aku ? " tanyanya seraya jongkok membelai "dokter" yang sudah lemah "aku sudah pernah kau priksa, kau sudah menyelamatkan hidupku. kau penyelamat ayahku, kini giliran kami menolongmu" lanjutnya. dengan keadaan lemah "dokter" menatap orang itu dan menggoyangkan ekornya yang lemah. orang itu tersenyum kemudian menatap gadis kecil yang berada disampingnya.

Tak berapa lama kemudian seseorang keluar dari dalam rumah "siapa kalian ? jika kalian ada perlu denganya kalian harus bayar" ucapnya. "apa kau benar tuanya ? anjing ini salah diagnosa karena anjing ini sedang sakit " ucap pria itu. kemudian orang itu tersenyum meremehkan laki-laki yang datang itu. "aku dokter hewan, aku datang karena mendengar gosip bahwa "dokter' sakit " ucap pria itu kepada tuan pemilik "dokter".

Tak berapa lama warga yang mendengar keributan itu berdatangan."anjing ini milikku, kalau ada perlu kalian harus bayar !! " ia marah . gadis kecil yang berada disebelah pria itu menatapnya dan berkata "sepertinya hati paman sedang sakit,ya ? " lelaki itu terdiam mendengar perkataan si gadis kecil. Para penduduk mulai berteriak agar anjing itu ditolong "pak dokter, biar kami yang membayar biaya perawatanya " " kami sudah banyak ditolong oleh dokter " ucap beberapa orang warga.

Dengan sigap sang dokter membungkus anjing itu dengan handuk dan menggendongnya " aku tidak perlu mendapat biaya perawatan, ini bentuk balas budiku untuk dokter " ujarnya. Untuk terakhir kalinya "dokter" yang berada dalam pelukan dokter hewan itu menjilat lembut tangan laki-laki itu. laki-laki itu tersentak kaget kemudian ia berlutut lemas " dokter, tolong selmatkan anjing ini" pinta lelaki itu seraya terisak.

Kejadian itu, terlihat bagaikan "dokter" telah menyembuhkan penyakit hati laki-laki itu. Aku tersenyum menatapnya "kau sungguh hebat !" kagumku. Manusia benar-benar makhluk yang egois. Meski begitu kami tak bisa membenci mereka. hei "dokter" jika kau sembuh dan pulang kembali. Kita ngobrol santai dibawah sinar matahari yang lembut ini ,ya.

Minggu, 15 April 2012

" seperti orang bodoh ! "



Saat melangkah dan angin berhembus, dingin menusuk yang kian mendalam. Namun dingin itu tak sesakit ini, sesakit dimana kesendirian menanti. Hanya menatap jam yang terpasang di pergelangan dan menatap langit yang kian mendung. Ya, hujan akan turun membasahi bumi. Masih menunggu datangnya hati yang kian membaik, tak apa hujan membasahiku, tak apa walau apipun tak apa.

Sesak rasanya menunggu dalam kesendirian, hanya bisa menghela nafas panjang dan merunduk dan kembali melihat jam yang terpasang di pergelangan tangan. Membayangkan sesosok manusia datang dihadapanku dengan segenggam mawar ditanganya dan mengucapkan maaf akan keterlambatanya, kurasa itu mustahil.

Tak semakin membaik perasaanku kini, apa ini ? kenapa begini ?apa yang salah denganku ? sikapku ? ataukah perkataanku ? entahlah. setelah kutatap langit yang kini hujan serasa menangis untukku, membasahi pipiku, dan aku tahu langit kini mewakili perasaanku saat ini. Semakin gelap hari semakin dingin begitu juga semakin gelap perasaanku semakin dingin hatiku, membeku.



Kini aku berusaha melangkahkan kakiku, beku namun ku kuatkan, rapuh namun ku topangkan. Sesak dan sakit saat menatap kursi yang akan ku tinggalkan, terfikir sejenak, bagaimana jika ia datang dan ia menunggu ? bagaimana jika ia tak datang apakah aku yang akan kembali menunggu ?. tersentak kaki ini kaku tak dapat melangkah. Ku langkahkan kaki ini kembali menuju kursi itu dan kembali menunggu.

        "aku akan tetap menunggumu walau itu sesakit apapun asal kau tak menderita seperti hatiku "

Kugosokan kedua telapak tanganku yang kian mendingin, memasukanya kedalam sakuku yang hangat. 10 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 3 jam telah berlalu. Kau belum datang menghampiriku, ribuan kali ku tatap jamku yang kini berembun dan ribuan kali ku hembuskan nafas panjangku ini. apakah kau tahu ?

Apakah kau tahu betapa indahnya tempat ini ? namun apakah kau tahu seburuk apa sekrang aku ini ?. menunggumu layaknya orang bodoh. Mengharapkan sesuatu seperti sudah gila, apakah kau tahu itu ?. Aku kembali menatap jalan yang basah dari kejauhan, lampu - lampu jalan yang kuning membuatku semakin sedih. 


Layaknya lukisan indah biasan air hujan memantulakan cahaya lampu jalan, entah sampai kapan aku harus menunggu jalan yang panjang ini. Terus meratapi nasib yang kian menyedihkan, akan kah kau datang ? jadi bayangmu pun tak apa, sebegitu menyedihkanya kah aku ? sebegitu bodohnya kah aku ?.

Ku lihat bayang dirimu dari kejauhan, apakah ini mimpi ? dengan jas yang basah kau berlari menghampiriku, apakah kau benar- benar menghampiriku dan menghawatirkanku ?, jantungku berdegup semakin cepat setelah menatapnya yang dengan tergesa-gesa berlari kearah ku. Dengan serentak aku berdiri dari duduku, namun apakah ia tahu ? apakah semua perkiraanku ia tahu ?. ia hanya melewatiku tanpa menghampiriku.

Seseorang yang kutunggu selama ini tak sedikitpun menyadari bahwa aku tlah menunggunya, bahwa aku telah menanti begitu lama. Kini hati yang ku jaga semakin hancur saat kulihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa hatinya bukanlah milikku, ia datang dan bahagia dengan orang lain dan itu bukan aku. Ku hanya bisa menatapnya dari kejauhan layaknya mengejar kupu-kupu yang sedang terbang, begitu bodoh.



Meringis hati ini, saat aku tahu bahwa luka ini terlalu dalam dan terlalu perih untuk terobati, atau mungkin tidak dapat menemukan obatnya. Tumpah begitu banyak air dari mata ini, sesak hati ini untuk berkata bahwa seharusnya kunyatakan perasaanku atau bahkan ku menahannya berlalu layaknya angin lalu dihadapanku. 

Tak satupun kata yang mampu mengungkapkan perasaanku, tak satupun air mata ini sesungguhnya untuk menangisinya, namun hati ini begitu sakit tak lagi kufikirkan bagaimana tatapnya terhadap orang lain begitu bahagia, mengapa denganku tidak ?.

Aku yakin suatu hari nanti akan datang, datang dimana air mata ini takkan jatuh lagi karna akan ada yang menghapusnya. suatu hari nanti ada yang mengenggam tanganku disaat gelisah dan takut selain mama dan papa. suatu hari nanti ada yang meminjamkan pundaknya untukku bersandar membagi luka yang ada. Suatu hari nanti aku yakin biarkan kini aku membuang cinta yang luka saat ini.