Pemandangan yang begitu hangat. Tapi sekarang, baru saja aku mengukir waktu kepergian selamanya anjing tua bernama egg itu. Yang tersisa hanyalah anjing tua bernama tamago. Kulihat tamago menyentuh dan menjilati egg "ia sudah mati" lirihku "tamago dengar, egg sudah mati" lanjutku. Aku akan terus mengukir waktu selama sisa hidupku.
"aku berangkat kerja dulu, ya " ucap sang suami "kau pasti kesepian setelah kepergian egg. tolong jaga rumah, ya" ucap sang suami seraya memberikan teman baru yakni sebuah boneka beruang. setelah pintu tertutup tamago hanya menatap pintu itu tertutup. Suami istri yang selalu pulang malam itu, tak pernah tahu. Tak ada artinya ditemani oleh boneka.
Meskipun boneka itu selalu bersama tamago 25 jam sekalipun. rasa takut karena kehilngan, rasa kesepian ini, dan asa kesendirian. Kemudian harus melewati malam yang panjang dan gelap. Tubuhku terus berdetak "tik tok tik tok". Kulihat Tamago selalu menatap dimana biasanya egg bereda, kurasakan ia seperti melihat egg sedang menatapnya dan tersenyum, kemudian menghilang. Kesedihan yang begitu dalam. Tak dapat dibayangkan.
Suatu hari ketika tamago berjalan didalam rumah, mengitari kamar yang begitu luas. Dia terkejut setelah melihat bayanganya dicermin. "kau siapa? " tanya tamago seraya menyentuh kaca itu. "kau juga sendiri ?" tanyanya lagi. tamago menatap bayangan itu dan berfikir bahwa matanya begitu terlihat sedih. " ayo, bersemangatlah. kita tertawa, yuk " ajaknya kemudian tersenyum. "bagus seperti itu " ucapnya.
Kuperhatikan, tamago mulia berbicara dengan bayanganya di cermin. Semakin hari "selamat siang.." sapa tamago. kemudian ia tersenyum dan bermain didepan cermin. Dia menjadi takut, bila pintu kamar tertutup dan tak dapat melihat "anjing didalam cermin" itu. Dia berusaha keras membuka pintu itu bagai sedang mencari temanya.
Aku kasihan melihatnya. "lho ? lagi-lagi maknya nggak habis" ucap sang istri "pasti karna ia kepanasan musim panas ini" sahut sang suami "nanti juga di makan" timbalnya lagi. Kulihat tamago berada didepan cermin, "ada apa ? wajahmu pucat, kau sakit ? "tanya tamago " katanya sudah terlambat" jawab tamago.
Suatu hari kulihat suami istri itu bersedih "kata dokter, tamago juga sudah tua. tubuhnya nggak akan tahan untuk melakukan operasi" ucap sang istri. Seraya mengelus tubuh tamago yang lemah dihadapanya sang suami berkata " andai aku menyadari penyakitnya lebih cepat".
Dalam kondisi sakitpun, tamago terus menatap kamar cermin itu. dia mencemaskan "anjing dalam cermin" itu. karena tamago tahu, betapa sedihnya kehilangan teman sejati. Suatu malam yang sangat tenang, dia bagaikan mendengar sebuah suara. dengan perlahan dan lemah ia melangkah, memasuki kamar cermin itu.
tamago menatap temanya itu. "kau semakin kurus, maaf ya. aku terus tertidur dan gak bisa datang " ucap tamago seraya terduduk didepan cermin. "ta ma go " temago terkejut "baru sekali ini kau mengajakku berbicara" ucap tamago "tamago kau pasti sangat kesepian " ucap anjing itu "kau pasti merasa sangat takut, kau pasti merasa sakit. sudah tidak apa-apa aku datang menjemputmu " ucap anjing itu.
Tiba-tiba saja anjing itu berubah menjadi egg, sahabat tamago sejak kecil "tes.." air mata tamago menetes " egg ! Egg! .." teriaknya "kangenyaaa.....aku ingin sekali bertemu denganmu..! " ucap tamago, rasanya kulihat ia berlari dan memeluk egg." ayo sini tamago. ayo kita pergi bersama. Mulai sekarang kita akan selalu bersama " ajak egg berlari didalam cermin. dengan ceria tamago memasuki cermi, kurasa itu sangat mustahil. akan tetapi, itu terjadi.
betapa ajaibnya. benar-benar pemandangan yang sangat membahagiakan. Keesokan harinya, mereka memeluk tamago yang meninggal didepan cemin. suami istri itu bertanya 'kenapa ditempat ini ?" suatu saat seiring berjalanya waktu, kalianpun akan tahu.sampai hari itu tiba, aku akan terus mengukir waktu. sampai datangnya hari, dimana pemandangan yang mirip dengan surga itu datang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar